Industri fashion pria London sedang menghadapi masa sulit. Banyak faktor membuat masa depan menswear London tampak suram. London yang dulu menjadi pusat inovasi fashion pria kini harus berjuang keras untuk bertahan.
Akar Masalah Menswear London
Berbagai masalah mendasar menyebabkan kondisi ini. Dari perubahan politik hingga masalah infrastruktur, semuanya memberi dampak besar.
Dampak Brexit pada Fashion Pria London
Brexit membawa perubahan besar dalam perdagangan. Banyak brand fashion pria kecil dan menengah kesulitan mengekspor produk ke Eropa. Proses ekspor jadi rumit dan mahal karena birokrasi baru yang ketat. Hal ini membuat banyak brand kehilangan pasar penting.
Minimnya Infrastruktur Retail Menswear di London
London kini kekurangan showroom dan toko khusus fashion pria. Kurangnya fasilitas ini membuat brand lokal sulit menjangkau pembeli internasional. Buyer internasional memilih ke kota lain seperti Paris yang punya fasilitas lebih lengkap. Akibatnya, London kehilangan peran strategis dalam perdagangan fashion pria.
Jadwal London Fashion Week Tidak Efektif
Penjadwalan London Fashion Week (LFW) khusus menswear sering dianggap tidak pas. Biasanya LFW menswear diadakan pada bulan Juni, saat buyer sudah mulai fokus ke koleksi musim berikutnya. Ini membuat momentum penjualan dan pemasaran menjadi kurang efektif. Banyak pembeli dan media merasa jadwal LFW menswear tidak strategis.
Respon British Fashion Council (BFC)
Melihat kondisi ini, British Fashion Council mengambil langkah besar. Mereka membatalkan edisi London Fashion Week menswear Juni 2025.
Pengalihan Showroom ke Paris
Sebagai pengganti, BFC akan menggelar showroom menswear di Paris. Paris menjadi pusat fashion pria dunia yang sudah mapan dan memiliki jaringan lebih luas. Dengan berpindah ke Paris, BFC berharap brand Inggris mendapatkan eksposur lebih baik.
Fokus pada Rebranding dan Digitalisasi
Laura Weir diangkat sebagai CEO BFC baru. Ia membawa visi segar dan fokus pada digitalisasi serta rebranding fashion Inggris. Strategi ini bertujuan mengembalikan posisi London sebagai kota kreatif dan inovatif di dunia fashion.
Dampak ke Brand Lokal
Keputusan pembatalan LFW menswear berdampak besar pada desainer lokal. Banyak brand bergantung pada acara tersebut untuk memperkenalkan koleksi.
Kesulitan bagi Desainer Independen
Brand seperti Martine Rose dan Wales Bonner merasa kehilangan panggung utama. Tanpa LFW, mereka harus mencari cara baru untuk tampil dan menjual koleksi mereka. Hal ini menjadi tantangan besar bagi brand kecil dan menengah.
Kolaborasi dan Adaptasi Global
Beberapa brand mencoba bertahan dengan kolaborasi internasional. Wales Bonner bekerja sama dengan adidas dan menampilkan koleksi di Paris. Namun, tidak semua brand mampu mengikuti langkah ini.
Apakah London Kehilangan Identitas Fashion Pria?
London dikenal dengan gaya fashion pria yang eksperimental dan edgy. Hilangnya platform resmi bisa mengurangi kreativitas para desainer.
Bandingkan dengan Paris dan Milan
Paris unggul dengan kemewahan dan jaringan industri yang kuat. Milan terkenal dengan tailoring klasik yang mapan. London seharusnya jadi pusat inovasi dan streetwear progresif. Namun, tanpa panggung resmi, identitas ini terancam hilang.
Solusi untuk Menyelamatkan Menswear London
Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghidupkan kembali menswear London.
Investasi di Fashion Digital
BFC dapat memanfaatkan teknologi digital seperti AR dan VR untuk fashion week virtual. Cara ini bisa menjangkau audiens global tanpa biaya besar dan hambatan logistik.
Membangun Showroom Lokal yang Kuat
Pemerintah dan pemangku kepentingan harus membangun kembali showroom dan ruang pamer di London. Ini membantu brand lokal memamerkan koleksi tanpa harus berpindah ke luar negeri.
Dukungan untuk Desainer Muda
Program beasiswa dan inkubasi bagi desainer muda harus diperluas. Kerja sama dengan sekolah mode seperti Central Saint Martins penting untuk mengembangkan talenta baru.
Kesimpulan
Masa depan menswear London memang sedang menghadapi tantangan besar. Brexit, kurangnya infrastruktur, dan persaingan global membuat posisi London melemah. Pembatalan LFW menswear Juni 2025 adalah sinyal perubahan besar.
Namun, dengan strategi yang tepat dan kepemimpinan baru, London masih punya peluang bangkit. Fokus pada inovasi, digitalisasi, dan dukungan terhadap desainer muda dapat menyelamatkan fashion pria London. Kota ini harus tetap mempertahankan identitas kreatif dan eksperimentalnya agar tetap relevan.