Site icon

Standar Kecantikan: Perbandingan Masa Lalu dan Masa Kini

Standar kecantikan adalah konsep yang terus berkembang sesuai dengan budaya, zaman, dan pengaruh sosial yang mendominasi. Pada setiap era, standar kecantikan memiliki kriteria yang berbeda-beda, tergantung pada faktor sosial dan budaya yang berkembang saat itu.

Standar Kecantikan di Masa Lalu

Setiap zaman memiliki persepsi yang unik tentang kecantikan. Pada era tertentu, bentuk tubuh berisi dianggap ideal, sementara di era lain, tubuh kurus lebih dihargai.

Renaissance (1400-1600)

Pada zaman Renaissance, perempuan dengan tubuh berisi dianggap simbol kemakmuran dan kesuburan. Kulit putih pucat melambangkan status sosial tinggi, karena menunjukkan bahwa seseorang tidak perlu bekerja di luar ruangan. Rambut panjang yang bergelombang juga menjadi simbol kecantikan yang ideal pada masa itu.

Era Victoria (1800-an)

Wanita di era Victoria menggunakan korset ketat untuk mendapatkan bentuk tubuh dengan pinggang kecil. Kulit putih tetap menjadi standar kecantikan, karena melambangkan status sosial yang tinggi. Rambut panjang yang tertata dengan gaya rumit menunjukkan kelas dan elegansi seorang wanita.

1920-an (Flapper Era)

Pada era ini, perempuan mulai menentang standar kecantikan tradisional dengan memangkas rambut mereka menjadi pendek (bob). Makeup menjadi lebih berani, dengan lipstik merah dan riasan mata yang gelap. Tubuh ramping dengan bentuk yang lurus menjadi tren kecantikan pada masa ini.

1950-an

Kecantikan pada era ini lebih menonjolkan bentuk tubuh berlekuk seperti Marilyn Monroe. Pinggang kecil dan pinggul besar dianggap sebagai bentuk tubuh ideal. Makeup yang lembut dan feminin dengan bibir merah muda serta eyeliner menjadi ciri khas kecantikan pada masa ini.

1990-an – Awal 2000-an

Era ini didominasi oleh tren tubuh super kurus seperti model “heroin chic” yang dipopulerkan oleh Kate Moss. Alis tipis dan bibir natural menjadi standar kecantikan saat itu. Kulit kecokelatan mulai populer karena dianggap lebih sehat dan eksotis.

Standar Kecantikan di Masa Kini

Saat ini, standar kecantikan lebih bervariasi dan dipengaruhi oleh media sosial, tren global, serta teknologi kecantikan.

Bentuk Tubuh

Tren tubuh terus berubah dari waktu ke waktu. Bentuk tubuh “slim-thick” seperti Kim Kardashian, dengan pinggul besar dan pinggang kecil, menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, gerakan “body positivity” dan “body neutrality” semakin menekankan penerimaan terhadap berbagai bentuk tubuh.

Wajah

Wajah dengan alis tebal dan natural kembali populer setelah tren alis tipis di era 90-an. Bibir penuh dianggap lebih menarik, sehingga teknik rias dan filler bibir menjadi tren. Wajah simetris tetap menjadi standar kecantikan yang diidamkan, tetapi tren seperti “fox eye” dan “glass skin” juga muncul.

Makeup & Skincare

Tren makeup saat ini lebih mengutamakan tampilan alami dengan konsep “no-makeup makeup” dan “clean girl aesthetic.” Skincare menjadi lebih penting dibandingkan hanya mengandalkan makeup, dengan tren seperti kulit sehat dan glowing ala Korea (“glass skin”).

Pengaruh Teknologi

Teknologi memiliki peran besar dalam membentuk standar kecantikan modern. Operasi plastik, filler, dan botox lebih diterima oleh masyarakat sebagai bagian dari perawatan diri. Filter media sosial dan aplikasi edit foto sering kali menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis.

Perubahan Makna Kecantikan

Di masa lalu, kecantikan sering kali dikaitkan dengan status sosial dan peran gender yang lebih tradisional. Wanita yang memenuhi standar kecantikan tertentu dianggap lebih menarik dan memiliki peluang sosial yang lebih baik. Saat ini, kecantikan bukan hanya soal penampilan fisik, tetapi juga mencakup kesehatan mental dan kepercayaan diri. Gerakan “self-love” dan “self-care” semakin populer, menekankan bahwa kecantikan sejati berasal dari penerimaan diri sendiri.

Standar kecantikan selalu berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh budaya, media, dan tren sosial. Meskipun standarnya saat ini lebih inklusif, pengaruh media sosial dan teknologi masih memainkan peran besar dalam membentuk persepsi masyarakat. Pada akhirnya, kecantikan sejati bukan hanya tentang memenuhi hal-hal tertentu, tetapi juga tentang bagaimana seseorang merasa nyaman dan percaya diri dengan dirinya sendiri.

Exit mobile version